Rabu, 28 Juni 2017

Talaga Sampireun Bintaro

Suasana Malam di Talaga Sampireun, 28 Juni 2017


Hi Guys, kali ini saya akan menceritakan pengalam saya berwisata kuliner bersama seorang cewek cantik, Ellen Eidelweis Bakaru. Kalau kalian sering membaca cerita saya dibeberapa postingan saya yang lalu pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. Yes, she is one of my friend, kita mulai kenal melalui program CPKP. Apa itu CPKP? Coba diintip postingan saya yang sebelumnya yach?


Berangkat dari Mess Griya Mandiri di Taman Kebonsirih IV pukul 17.30 WIB kami berdua lebih memilih berjalan kaki menuju Halte Busway terdekat yaitu Halte Bank Indonesia. Lama waktu perjalan hanya 10 menit. Mengapa kami berdua lebih memilih untuk berjalan kaki? Pertama, karena berjalan kaki menyehatkan. Kedua, karena kami sedang menghemat. Ketiga, karena kami sudah kehabisan uang. Hehehehe. Alasan pertama dan kedua mungkin masih bisa kami terima, tapi untuk alasan ketiga sangat tidak kami terima, why? Biaya grabcar atau gojek hanya Rp.4000,-. Untuk mengantarkan kami ketempat tujuan dan beberapa waktu belum lama ini kami baru saja menerima uang saku. Mana mungkin tidak ada uang? Hehehe. 

Pemandangan Kali Cideng di Sore Hari Yang Tampak Sepi Ketika Libur Lebaran, 28 Juni 2017
Sebenarnya alasan utama yang membuat kami berdua memilih berjalan kaki karena kebetulan hirup pikuk kota Jakarta lagi sepi, tidak seperti biasanya dijam-jam lima sore pasti akan sangat macet karena arus lalulintas sangat ramai dan padat. Jalan yang sepi, udara yang cukup sejuk tanpa aroma dan bisingnya kendaraan sangat kami nikmati, that’s why kami lebih memilih berjalan kaki. Sempat saya terpukau dengan pemandangan sebuah kali tepat didepan jalan utama dekat kediaman kami. Kali yang biasanya tidak terlihat airnya karena terlalu keruh dan berwarna hitam menjadi lebih berair bahkan bisa memantulkan bayangan sekitarnya, namanya Kali Cideng, di sekitarnya pun tampak sepi jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Memang beberapa hari ini semenjak libur lebaran dan mudik kota Jakarta berubah menjadi kota yang lebih sepi dan lebih bersih.

Talaga Sampireun, Puri - Bintaro Jakarta, 28 Juni 2017


Sesampainya kami di Halte Bank Indonesia, kami menuju Halte Harmoni dan selanjutnya ke Halte Kali Deres. Disana kami sudah memboking grabbcar yang siap mengantarkan kami menuju tempat tujuan wisata kuliner kita pada malam ini. Kami hanya berdua karena kebetulan beberapa sahabat kami yang biasanya sering berwisata bersama, Hendra dan Ani masih berada menikmati waktu mudiknya bersama keluarga di Papua. Setibanya di Hall depan Talaga Samperiun, kami langsung disambut orang dua orang gadis yang menggunakan pakaian khas sunda. Daerahnya sejuk dan sangat nyaman. Kerlap-kerlip lampu disamping danau membuat suasana makan malam akan menjadi begitu romantis. 

Design Lampu yang Unik, 28 Juni 2017


Talaga Saperiun berasal dari bahasa Sunda yang berarti Singgah di tepi danau. Tempatnya nyaman dengan keunikan nuansa arsitekturnya yang membawa kita mengingat atau membayangkan suasana akan indahnya alam dan kehidupan pedesaan di Bumi Parahyangan. Telinga kalian bakal dimanjakan desir angin dan gemercik air dan diselingi lagu berbahasa sunda menambah hangat suasana makan malam anda jika sekali-kali berunjung kesini.
Buku Menu dan Beberapa Stiker Mengenai Talaga Sampireun


Talaga Samperiun ini menyediakan menu dengan harga restoran, sesuailah dengan kenyamanan dan servis yang diberikan. Oh iya, Talaga Samperiun buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 22.00 WIB dan letaknya di Bintaro. Selain sebagai tepat yang cocok untuk berwisata kuliner, tempat ini juga sangat cocok untuk anda yang ingin melangsukan acara keluarga, kantor atau pun acara pernikahan. halamannya luas dan di design sedemikian rupa sehingga sangat menyatuh dengan alam.

Candle Light Membuat Suasa Makan Malam Menjadi Lebih Hangat dan Romantis

Setelah reservasi tempat, kamipun diantar menuju tempat duduk dan memesan menu. Sebenarnya kami berdua ingin menempati salah satu pondok yang tepat berada diatas danau tersebut, namun karena sudah full terpaksa kami menempati sebuah meja yang berada ditepian danau tersebut. Dari sana kami masih bisa menimati keindahan danau diwaktu malam. Setelah memesan menu, kamipun segera melahap menu makan malam kami karena kebetulan perut kami sudah sangat keroncongan. Budged kami untuk makan malam disini sekitar Rp.300.000,-. cukup memuaskan dan memanjakan lidah. 








Setelah menikmati santapan yang menggoyang lidah, kami berdua tidak lupa mendokumentasikan gambar kenangan kami melalui ponsel genggam karena dimintai oleh petugas restoran tersebut untuk penilaiannya dan nantinya bakal di posting ke instagram, tentunya untuk tujuan marketing mereka. selanjutnya kami menuju Kasir dan menyelesaikan pembayaran serta segera kembali menuju Halte Kali Deres dan kemudian melalui  Halte Harmony kami menggunakan Grabcar untuk kembali ke Mess tempat tinggal kami. Sungguh malam yang cukup berkesan, tidak perlu menghabiskan biaya mahal untuk mendapatkan pengalaman mahal. Nantikan cerita seru kami selanjutnya yach? See you...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fives Star Hotel Program For Staff Development Program 23 Bank Mandiri

Beberapa waktu lalu,   tepatnya Sabtu 03 2018. Saya dan beberapa Peserta SDP atau Staff Developent Program Angkatan 23 Bank Man...